On day way balik ke rumah dari sekolah, umi beritahu: laporan debat UIAM dah keluar. Sampai saja di rumah, saya terus bukak laman web debat UIAM. Tidak disangka, my rank is 118 over 244 participants.[1278 pts] Well, it's a good beggining for me. Next year, my target- top 50!
Hari ni biasa saja. Pada sebelah pagi ada PJK dan pada sebelah petang ada EST. Jadi untuk memenuhi ruang yang ada, saya sertakan sajak yang ditulis selepas bergelar mantan MPR.
DESAHAN ALAM
Tercalar mentari,
bergegar cakerawala,
terpisah roh dan jasad,
tidak terbela.
Renangilah laut janggawari,
dari daksina ke paksina,
dakilah pasak bumi,
tinggi tidak terperi,
redahlah ranjau dan duri,
menikam jasad insani.
Pasti,
tiada lagi,
guyuran permata seni,
titisan merah menyembah bumi,
jeritan keamanan bergaung
menujah telinga.
adios,
eyman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
nuruliman;
very nice blog. nampaknya bakat ayah diperturunkan kpd. nurul iman.
keep up the good work!
uncle kamil
*Minta maaf kalau mengacau.Ini hanya sekadar utk mengkritik sajak yang telah dikarang oleh saudari.
DESAHAN ALAM
Tercalar mentari,(kalau memasukan unsur metafora di sini lebih menarik)
bergegar cakerawala,
terpisah roh dan(penggunaan 'dan' tidak sesuai,kerana dalam jasad ada roh,maka sesuai jika meletakkan 'dari') jasad,
tidak terbela.
Renangilah laut janggawari,
dari daksina ke paksina,
dakilah pasak bumi,(gambarkan pasak bumi bagaimana contohnya 'utuh atau tegar)
tinggi tidak terperi,
redahlah ranjau dan duri,
menikam jasad insani.(perkataan insani terlalu biasa,cuba gunakan unsur lebih puitis contohnya 'menikam tubuh makhluk di lembah permusafiran'
Pasti,
tiada lagi,
guyuran permata seni,
titisan merah menyembah bumi,
jeritan keamanan bergaung
menujah telinga.
*keselurhannya boleh diperbaiki...terus berusaha
Post a Comment